Misteri seputar Bigfoot atau Sasquatch tidak dapat dijelaskan selama berabad-abad, tetapi para ilmuwan mungkin telah memecahkan teka-teki ini.
Setelah sebelumnya para ahli menjelaskan bahwa penampakan Yeti sebenarnya adalah beruang coklat Tibet, kali ini para ilmuwan mencoba menjelaskan penampakan Bigfoot.
Dalam makalah ilmiah pre-print, Floe Foxon (ahli data) menghitung kemungkinan bahwa Bigfoot benar-benar adalah beruang hitam atau beruang coklat.
Foxon menemukan bahwa ada hubungan statistik yang kuat antara populasi beruang hitam dan penampakan Bigfoot di area tertentu di Amerika Serikat dan Kanada.
Rata-rata, dalam setiap 900 beruang yang ada di satu area, ada satu penampakan Bigfoot yang dilaporkan.
"Berdasarkan pertimbangan statistik, kemungkinan besar penampakan dugaan Sasquatch benar-benar kesalahan identifikasi dari bentuk (makhluk) yang (sudah) diketahui. Jika Bigfoot ada di sana, mungkin (di sana) banyak beruang."
Penjelasan utama untuk penampakan Bigfoot adalah bahwa orang-orang telah melihat beruang hitam yang berdiri dengan kaki belakang mereka.
Robert Young, profesor konservasi satwa liar di University of Salford Inggris, mengatakan kepada Newsweek :
"Saya pikir semua peneliti satwa liar akan mengambil pandangan bahwa penampakan ini adalah beruang, kemungkinan besar beruang hitam."
"Beruang sangat mampu berdiri secara bipedal dan bahkan berjalan seperti itu sampai batas tertentu (seperti beruang yang menari di sebuah sirkus)."
Jeremy Bruskotter (profesor di Sekolah Lingkungan dan Sumber Daya Alam Ohio State University), menyatakan kepada Newsweek :
"Saya pikir itu sangat mungkin...bahwa orang-orang yang melihat Bigfoot sebenarnya hanya salah mengidentifikasi hewan liar. Analisis (Foxon), meskipun skalanya kasar, tampaknya tepat."
"Analisis Foxon menunjukkan bahwa mereka yang tinggal di daerah dengan populasi beruang yang tinggi, jauh lebih mungkin untuk melihat Bigfoot berkeliaran di hutan."
"Di daerah dengan jumlah beruang hitam dan manusia yang tinggi, lebih banyak orang melihat Bigfoot, dan ini terutama berlaku di Pacific Northwest."
Beruang hitam Amerika biasanya berjalan merangkak, tetapi akan berdiri dengan kaki belakang mereka jika mereka ingin mendapatkan pandangan yang jelas atau mencium bau kuat dari sesuatu yang menarik perhatian mereka.
Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan menyarankan beruang hitam sebagai penjelasan untuk penampakan Bigfoot.
(Sumber : Bigfoot Has a Very Simple Explanation, Scientist Says)
Mantap cukup masuk akal
ReplyDeleteTapi ini sepertinya tidak menjelaskan bentuk wajah bigfoot yang mirip kera. Beruang moncongnya panjang dan sama sekali tidak mirip monyet atau bangsa primata lain, sedang bigfoot selalu dikatakan punya wajah kera
ReplyDeleteYap benar juga, beruang mungkin menjelaskan penampakan dari jarak jauh, penampakan yang samar-samar, dan orang mungkin takut untuk mendekat sehingga mereka mengklaim baru saja melihat penampakan Bigfoot..
ReplyDeleteJika melilhat dari dekat, seseorang pasti bisa membedakan ciri umum Bigfoot dan beruang, terlebih beruang memiliki telinga dan moncong yang terlihat jelas, berbeda dengan Sasquatch yang biasanya dikatakan berwajah datar..
Sepertinya untuk mengonfirmasi teori ini, setidaknya harus ada satu dugaan penampakan Bigfoot yang direkam dengan kualitas baik, dan saat si perekam mendekat untuk mendapat pandangan yang lebih baik, Bigfoot tersebut sebenarnya adalah beruang ..