Menanggapi request tentang mitos dari Jepang, di postingan kali ini akan membahas sedikit tentang Bake-Kujira.
Bake-Kujira atau ghost-whale (paus hantu) adalah makhluk mitos dari Jepang yang digambarkan sebagai roh kerangka paus yang telah mati.
Dikatakan bahwa makhluk itu berasal dari prefektur (wilayah) Shimane di Jepang Barat.
Bake-Kujira dikatakan sangat besar, dan selalu ditemani atau dikelilingi oleh sejumlah burung dan ikan yang aneh.
Dalam satu cerita, seorang nelayan melempar tombak ke arah Bake-Kujira, untuk mencoba menangkapnya, tetapi tombak itu tembus melewati tubuh makhluk ini.
Legenda lain mengatakan bahwa makhluk ini membawa kutukan yang kuat, yang disebut "The Curse of the Whale", sebuah kutukan pembawa kelaparan, wabah, kebakaran, dan jenis bencana lainnya yang menimpa desa-desa.
Ada sekitar tiga penampakan yang diakui sebagai fakta, dan informasi lebih banyak mengenai Bake-Kujira dapat ditemukan di naskah kuno.
Berikut Ini adalah legenda yang menggambarkan Bake-Kujira yang diceritakan oleh banyak nelayan dan pelaut Jepang :
"Pada suatu malam (yang hujan) di masa lalu, beberapa nelayan yang tinggal di semenanjung Shimane menyaksikan bentuk putih besar di lepas pantai di Laut Jepang."
"Mengamati dengan dalam, (bentuk itu) tampak seperti ikan paus yang berenang di lepas pantai. Bersemangan untuk menangkap (paus tersebut), mereka mengumpulkan penduduk kota, mengambil tombak mereka dan naik ke perahu untuk berburu dan menangkap buruan mereka."
"Mereka segera mencapai paus, tetapi tidak peduli berapa kali mereka melemparkan senjata mereka, tidak ada satu pun yang menancapnya. Saat mereka melihat lebih dekat melalui permukaan air yang gelap dan diguyur hujan, mereka menyadari alasannya : apa yang mereka pikir sebagai paus putih sebenarnya adalah kerangka raksasa yang berenang di laut, tidak ada sedikit pun daging di seluruh tubuhnya."
"Pada saat itu, laut menjadi hidup dengan sejumlah ikan aneh yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya, dan langit dipenuhi oleh burung-burung menakutkan yang tidak dapat dikenali oleh siapa pun dan (itu adalah) jenis (burung) yang belum pernah mereka lihat sebelumnya."
"Paus hantu kemudian berbelok tajam ke laut, dan dengan cepat terbawa arus, membawa semua ikan dan burung aneh bersamanya, tidak pernah terlihat lagi."
"Penduduk desa yang ketakutan kembali ke rumah, menyadari bahwa paus kerangka itu pastilah Bake-Kujira - hantu paus berubah menjadi hantu pendendam.
Sementara paus hantu tidak pernah terlihat lagi, desa-desa lain di Shimane merasakan kutukan paus, (mulai dari) dilalap api dan dijangkiti penyakit menular setelah terdamparnya paus."
Pada tahun 1950an, Mizuki Shigeru (seniman manga) sedang mengerjakan cerita kamishibai tentang Bake-Kujira dengan nama Kujira-Gami atau Dewa Paus, di mana seorang pria yang memakan banyak daging ikan paus perlahan akan berubah menjadi Daikaiju, paus raksasa berkaki dua dengan rambut mencapai ketinggian 200 meter.
Shigeru tiba-tiba mengalami demam yang mengerikan, yang hanya berhenti ketika dia berhenti mengerjakan cerita, dan menyebut ini sebagai "kutukan dari Bake-Kujira".
Pada tahun 1983, kerangka paus utuh terlihat mengambang di lepas pantai Anamizu, prefektur Ishikawa.
Publikasi pada saat itu menceritakan dan menamakannya sebagai "Real-Life Bake Kujira" (Bake-Kujira di kehidupan nyata).
Bangkai Paus
Bake-Kujira bisa jadi adalah bangkai paus dengan daging yang telah dimakan sehingga memperlihatkan banyak tulang belulangnya.
Ikan dan burung akan berkumpul di sekitar bangkai karena paus yang mati adalah pesta besar untuk hewan kecil sejenis itu.
Untuk menjeaskan adanya ikan dan burung aneh, sepertinya ikan dan burung yang datang itu mungkin telah mengikuti bangkai paus dari jarak cukup jauh dan saat penduduk desa melihat hewan-hewan ini, mereka tidak terbiasa dengan penampilannya karena mereka tidak begitu familiar dengan ikan dan burung tersebut.
Bangkai yang membusuk bisa menularkan penyakit, dengan air yang terinfeksi dapat merusak tanah. Ini mungkin menjelaskan tentang kutukan yang melibatkan wabah penyakit.
Desa yang bermusuhan bisa saja mengalihkan perhatian desa lain dengan menghancurkan pemukiman mereka dengan api dan racun, atau dengan cara lain yang menyebabkan kematian, kelaparan dan penyakit. Mungkin beberapa orang menghubungkan ini dengan kutukan Bake-Kujira.
(Sumber : Bake-Kujira)
Penjelasan yang masuk akal, mantap.
ReplyDeleteSelalu kasih penjelasan atau pendapat yang masuk akal. Mantap thor.
ReplyDelete