Dalam cerita rakyat Louisiana, Honey Island Swamp monster adalah makhluk yang dikatakan terlihat di Honey Island Swamp sejak tahun 1963, ketika dua pemburu melihat makhluk ini berkeliaran di rawa-rawa.
Monster Rawa, yang juga dikenal sebagai Louisiana Wookie, dikatakan sebagai makhluk bipedal setinggi sekitar 2 meter dengan berat antara 400 sampai 500 pound (181 - 226 kg).
Tubuhnya ditutupi lapisan rambut tebal yang kusam berwarna abu-abu atau coklat dan lumut rawa. Matanya kuning atau merah tampak seperti reptil, dan baunya menjijikkan, telah disebut sebagai bau kematian.
Makhluk ini telah lama disalahkan atas kematian ternak dan peristiwa hilangnya anak-anak secara misterius di wilayah yang berdekatan.
Pengetahuan populer di wilayah itu adalah bahwa Honey Island Swamp Monster mungkin merupakan hasil mengerikan dari gabungan antara simpanse dan buaya.
Di rawa-rawa purba yang gelap, yang terlihat sama seperti ribuan tahun yang lalu, keberadaan dari makhluk semacam itu tampak mungkin - tidak peduli sebeerapa mengerikannya mereka.
Honey Island Swamp, Louisiana |
Salah satu legenda aneh mengenai Monster Rawa ini melibatkan kecelakaan kereta api yang diduga terjadi di dekat Sungai Pearl pada awal abad ke-20.
Menurut legenda, kereta itu penuh dengan binatang eksotis dari sirkus keliling yang melarikan diri ke rawa-rawa setelah kereta tersebut tergelincir.
Sementara sebagian binatang akan mati di lahan rawa yang keras, legenda melanjutkan dengan memberi tahu kita bahwa pasukan dari simpanse berhasil bertahan dan bahkan sampai kawin silang dengan buaya. Hasilnya adalah koloni mamalia seperti reptil.
Namun, hal ini tidak mungkin terjadi karena monyet dan buaya tidak bisa kawin silang.
Klaim penampakan pertama datang dari tahun 1963 oleh Harlan Ford, dari sebuah gulungan film Super 8 yang memperlihatkan makhluk yang diduga sebagai Honey Island Swamp monster.
Monster itu pertama kali terlihat pada tahun 1963 ketika Harlan Ford dan Billy Mills sedang mencari kabin yang telah ditingalkan, jauh di dalam Rawa Honey Island .
Teman-temannya mencapai tempat terbuka di mana mereka melihat monster Rawa yang terus melakukan kontak mata kepada mereka sesaat sebelum melarikan diri ke semak-semak.
Ford mengatakan :
"Itu tidak seperti yang pernah saya lihat sebelumnya - jelek dan seram dan tampak seperti sesuatu dari film horor !"
Pada tahun 1974, Ford dan Mills kembali ke wilayah tersebut dalam perjalanan berburu bebek.
Keduanya lalu menemukan beberapa babi hutan dengan tenggorokan telah robek. Menyadari bahwa babi hutan terlalu jauh dari air untuk dibunuh oleh buaya, mereka mulai mencurigai hal ini melibatkan monster yang mereka temui sembilan tahun sebelumnya.
Kecurigaan ini dikonfirmasi ketika mereka melihat jejak kaki, berjari tiga, dan berselaput, di sekitar salah satu babi hutan.
Ford dan Mills kemudian segera pergi dari Rawa Honey Island dengan cepat. Malam itu, teman-temannya kembali untuk membuat cetakan jejak kaki tersebut.
Cetakan jejak kaki Honey Island Swamp monster |
Pria lain yang bernama Ted Williams mengklaim telah melihat makhluk itu berkali-kali. Dia bahkan percaya ada beberapa Monster Rawa di sana.
"Saya bisa membunuh mereka, tetapi saya tidak melakukannya karena mereka tampaknya tidak ingin menyakiti saya."
Suatu hari, Ted menaiki kapalnya di rawa untuk mengatur trotline (jaring ikan) dan tidak pernah terlihat lagi.
Bagi beberapa orang, Swamp Monster hanyalah cerita rakyat lama, tetapi bagi orang lain yang mengklaim telah melihatnya, mereka mengetahui apa yang mereka lihat.
Mungkin saja bahwa Bigfoot berevolusi sehingga memiliki kaki berselaput agar lebih cocok dengan lingkungan rawa. Beberapa bahkan percaya makhluk itu adalah hasil dari eksperimen yang berakhir menjadi bencana.
Honey Island Swamp Monster dikatakan memiliki bau busuk seperti makhluk cryptid lainnya khususnya dalam kategori Hominid berbulu (seperi Bigfoot, Skunk ape, Missouri monster, dll), mungkin disebabkan karena bau alami dari wilayah rawa-rawa.
(Sumber : Honey Island Swamp monster, Honey Island Swamp Monster, Breakdown - Bigfoot Film Oldest on Record from 1963)
No comments:
Post a Comment