Kawuk adalah makhluk cryptid asli pulau Nusakambangan di Indonesia.
Telah dilaporkan sebagai reptil, bipedal dalam posisi berdiri, dan dikenal menyerang manusia.
Penduduk Nusakambangan mengenal Kawuk sebagai pemakan mayat yang ganas.
Penduduk lokal mengatakan bahwa Kawuk memiliki bentuk seperti kadal monitor, memiliki empat anggota tubuh, dan karnivora.
Indera penciuman mereka sangat kuat, seperti komodo. Tetapi perbedaan dari kedua makhluk itu adalah bahwa Kawuk "berdiri" dan dengan liar menyerang manusia yang berada dalam pandangannya.
Mereka juga menunjukkan sifat berburu dalam kelompok, dan biasanya terlihat ketika kegelapan datang. Karena hal ini, penduduk lokal di pulau itu tidak ingin menyimpan mayat atau bangkai makhluk apa pun di rumah mereka.
Pada tahun 2014, Heri, nelayan dan pengantar wisawatan, melihat sekelompok Kawuk mengejar mayat temannya yang tewas di dekat desa perkampungan Solok Timur.
Pada saat itu, sudah sangat larut, mayat itu harus segera dipindahkan ke kapal agar Kawuk tidak menyerang mereka. Karena sekitar 10 atau lebih Kawuk telah tiba, mereka bergegas untuk memindahkan mayat.
"Sudah kemalaman, jenazah harus dibawa ke kapal. Soalnya kawuk datang sekitar sepuluh ekor, kita semua buru-buru bawa pergi," ujar Heri kepada merdeka.com.
Penampakan yang dilaporkan seperti ini terbilang langka karena tidak banyak media yang datang ke pulau itu. Pergerakan penduduk di dalam dan di luar pulau juga dikendalikan oleh pihak berwenang.
Pulau Nusakamangan adalah wilayah sangat terpencil, hanya seluas 12.000 ha dan memiliki sekitar 3.000 penduduk.
Nusakambangan juga dijuluki sebagai “The Indonesian Alcatraz”, karena di pulau ini terdapat penjara paling dijaga di Indonesia.
Untuk melarikan diri dari penjara, mungkin resikonya sama seperti hampir mati. Ini karena pulau Nusakambangan sebagaian besar berupa hutan liar yang belum tersentuh dengan binatang buas yang berkeliaran di sekitarnya. Pemerintah mempertahankan pulau itu sebagai cagar alam.
Listrik di pulau itu sangat langka. Generator harus dihidupkan ketika malam tiba. Penduduk desa biasanya tetap di rumah saat malam hari. Jika seseorang ingin keluar, minimal dia harus membawa Golok sebagai bentuk pertahanan diri.
"Kalau malam sudah jarang keluar rumah. Bila keluar minimal harus bawa golok," ujar Heri.
Dari deskripsi penduduk setempat, tampaknya Kawuk adalah makhluk mirip Velociraptor.
Juga, mungkin itu adalah spesies relik dari Theropoda kecil non-Dromaeosauridae.
Kawuk mungkin merupakan spesies kadal monitor yang tidak terdokumentasi, meskipun kadal monitor yang telah diketahui tidak memiliki sifat berburu dalam kelompok, dan tidak "berdiri" sepanjang waktu seperti Kawuk.
Jika Kawuk adalah komodo, perlu dicatat bahwa komodo biasanya lebih jinak bagi penduduk lokal di pulau yang mereka tinggali. Penduduk lokal pulau komodo menganggap komodo sebagai saudara mereka (Kawuk) dari spesies yang berbeda.
Kawuk sendiri dengan liar menyerang manusia meskipun itu adalah penduduk asli di pulau tersebut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki entri untuk Kawuk. Secara sederhana dinyatakan bahwa Kawuk adalah "Biawak besar yang terdapat di pulau Nusakambangan".
(Sumber : cryptidz.wikia, merdeka)
No comments:
Post a Comment