Ngoubou adalah makhluk cryptid dari wilayah sabana Kamerun yang dikatakan memiliki enam tanduk, berkuku, dan bertarung dengan gajah untuk tanah (mungkin memperebutkan wilayah), meski ukurannya lebih kecil (menurut penduduk setempat Ngoubou seukuran sapi).
Berdasarkan karakteristik yang ada, Ngoubou mungkin adalah sejenis ceratopsian yang berhasil bertahan hidup.
Ceratopsian |
Pada bulan November tahun 2000, William Gibbons melakukan beberapa penelitian pendahuluan (pre-research) di Kamerun untuk masa depan Mokele-Mbembe. Dia didampingi oleh David Wetzel.
Saat berkunjung bersama dengan kelompok Pigmi, mereka diberitahu tentang seekor binatang bernama Ngoubou.
Meski kata "Ngoubou" juga merupakan kata lokal untuk badak, suku Pigmi menegaskan bahwa ini bukanlah badak biasa, karena binatang ini memiliki lebih dari satu tanduk (enam tanduk menurut satu keterangan).
Selanjutnya, suku Pigmi menyatakan bahwa ayah dari salah satu anggota suku masyarakat mereka telah membunuh satu binatang itu dengan tombak beberapa tahun yang lalu.
Penduduk setempat telah mencatat penurunan populasi dari binatang ini, membuat Ngoubou menjadi sulit ditemukan.
Gibbons mengidentifikasikan binatang tersebut dengan seekor styracosaurus, namun saat ini styracosaurus diketahui hanya mendiami Amerika Utara.
Styracosaurus |
Berdasarkan penampilannya, Ngoubou juga mungkin terkait dengan Emela-Ntouka.
Fosil ceratopsian tidak ditemukan di Afrika. Sebagian besar fosilnya ditemukan di Asia Timur dan Amerika Utara, dan satu di Australia.
Bernard Heuvelmans memasukan penampakan binatang menyerupai Ngoubou dalam bukunya On the Track of Unknown Animals.
Penampakan tersebut tampaknya berasal dari The Times, oleh seorang pria bernama Lepage pada 17 November 1919, yang juga bertanggung jawab atas pembangunan perkeretaapian di Kongo Belgia.
Lepage menyatakan bahwa saat berburu di hutan hujan Kongo, "dia menemukan seekor monster luar biasa yang menyerangnya. Lepage melepas tembakan namun terpaksa harus melarikan diri, dengan monster yang mengejarnya."
"Sebelum makhluk itu menyerah dalam pengejaran, Lepage dapat mengamatinya menggunakan teropong."
"Dia mengatakan bahwa binatang itu panjangnya sekitar 24 kaki (7,3 meter) dengan moncong runcing yang panjang, dihiasi dengan gading seperti tanduk dan tanduk pendek di atas lubang hidungnya."
"Kaki depannya seperti kuda dan kuku belakangnya terbelah. Terdapat punuk bersisik di bahu monster itu."
Perlu dicatat bahwa deskripsi kaki tersebut tidak sesuai dengan dinosaurus ceratopsian.
Salah satu dugaan lain menyebutkan bahwa Ngoubou mungkin seekor sivatherium.
Sivatherium adalah jerapah prasejarah raksasa yang hidup lebih dari satu juta tahun yang lalu di Afrika dan Asia, dan telah punah sekitar 8.000 - 10.000 tahun yang lalu.
Tidak seperti jerapah yang memiliki leher panjang, sivatherium lebih mirip dengan okapi modern, namun dengan tubuh jauh lebih besar dan lebih berat.
Sivatherium |
Sivatherium memiliki sepasang tonjolan menyerupai tanduk ramping (ossicone seperti tanduk rusa) yang lebar dan bercabang di kepalanya, dengan sepasang ossicone kedua yang terletak di atas matanya.
Dengan tinggi sekitar 3 meter dan perkiraan berat mencapai 1.250 kg, menjadikan sivatherium sebagai ruminansia (binatang pemamah biak) terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah.
(Sumber : Wikipedia)
No comments:
Post a Comment