Pada 15 September 2017, penjaga hutan di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat, berhasil memotret seekor kucing besar yang sebelumnya tidak pernah terlihat berkeliaran di tempat pelestarian tersebut.
Setelah berita tersebut beredar di internet, beragam spekulasi bermunculan untuk menentukan jenis hewan itu.
Salah satunya menyebutkan bahwa itu mungkin seekor harimau jawa (Panthera tigris sondaica).
"Ini dulunya adalah habitat harimau jawa. Kami berharap mereka masih ada," ujar Mamat Rahmat, kepala pelestarian di Taman Nasional Ujung Kulon.
Harimau jawa dinyatakan telah punah sekitar tahun 1980an, akibat perburuan liar dan pembangunan lahan pertanian yang mengakibatkan habitatnya berkurang secara dramatis.
Namun, Prof. Gono Semiadi dari Pusat Penelitian Biologi Lipi, menjelaskan bahwa satwa yang tertangkap kamera itu lebih mirip macan tutul daripada harimau jawa.
"Pola atau corak dari satwa itu bukan garis loreng melainkan tutul," ujarnya.
Anggota Forum Macan Tutul Jawa dan Conservation International Indonesia, Anton Ario, tidak ragu untuk mengatakan bahwa itu adalah macan tutul jawa.
Diketahui bahwa karakteristik ekor macan tutul jawa adalah ujungnya tidak meruncing, tapi cenderung gemuk, selaras dengan bagian pangkalnya. Sedangkan harimau jawa ekornya mengerucut tumpul yang mengarah ke ujungnya.
"Dalam video terlihat bahwa ekor yang dikibaskan tidak meruncing. Sepertiga dari panjang ekor sisi atasnya juga tampak hitam, sedangkan bagian bawahnya berwarna putih. Dengan tanda tersebut, jelas bahwa pola itu milik macan tutul jawa," Ujar Anton.
Macan tutul jawa |
Berdasarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature), status macan tutul jawa adalah Kritis sejak tahun 2007.
Sebagian besar populasinya dapat ditemukan di sekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan lokasi penemuannya menyebar di semua taman nasional yang berada di Jawa.
No comments:
Post a Comment