Bigfoot (dikenal juga sebagai Sasquatch) adalah makhluk legendaris dari cerita rakyat Amerika yang dikatakan menghuni wilayah hutan, terutama di kawasan Pacific Northwest.
Bigfoot biasanya digambarkan sebagai makhluk humanoid besar dengan bulu di seluruh tubuhnya.
Selain Bigfoot atau Sasquatch yang berasal dari Amerika Utara, terdapat beberapa makhluk humanoid mirip kera lainnya yang tersebar di seluruh dunia, seperti Yeti (Himalaya), Yowie (Australia), Yeren (Cina), Vanara (India), Almas (Asia), Skunk Ape (Amerika Serikat/Florida), Barmanou (Pakistan), Orang Pendek dan Ebu Gogo (Indonesia), dan masih banyak lagi.
Saksi mata yang mengaku telah melihat Bigfoot menggambarkannya sebagai makhluk bipedal bertubuh besar, berbulu mirip kera, berotot, dan tubuhnya ditutupi rambut berwarna hitam, coklat tua, atau merah pekat, memiliki berat lebih dari 230 kg dengan tinggi kira-kira 2 - 3 meter.
Ilustrasi Bigfoot |
Deskripsi lain yang lebih detail menggambarkannya memiliki mata yang besar, tulang alis yang menonjol, dan dahi besar dan rendah. Bagian atas kepalanya bulat dan berjambul, mirip gorila jantan. Makhluk itu juga dilaporkan memiliki bau yang menyengat dan tidak enak.
Ilustrasi beberapa wajah Bigfoot |
Sesuai dengan namanya, Bigfoot terkenal dengan jejak kakinya yang berukuran sangat besar. Jejak itu berukuran sekitar 60 cm dan lebarnya sekitar 20 cm.
Beberapa di antaranya memiliki bekas cakar, sehingga timbul kemungkinan bahwa jejak itu berasal dari hewan yang telah diketahui, seperti beruang.
Bigfoot dikalim sebagai makhluk yang aktif di malam hari (nokturnal), dan pemakan segala (omnivora).
Patung Bigfoot |
Legenda Bigfoot bermula dari kisah "manusia liar" yang ditemukan di antara masyarakat adat Pasifik Barat Laut.
Para antropolog dan ahli cryptozoologist, Grover Krantz, telah menulis cerita penduduk asli yang dipercaya berhubungan dengan Sasquatch.
Menurut David Daegling, legenda tersebut sudah ada jauh sebelum makhluk itu mempunyai nama.
Kisah mengenai "manusia liar" kemudian dapat ditemukan di setiap benua, kecuali di Antartika.
Kepala suku Nlaka'pamux di Lytton, British Columbia menceritakan kisah semacam itu kepada Charles Hill-Tout di tahun 1898.
Dia memberi nama makhluk itu menggunakan bahasa Salishan yang berarti "berwajah jinak".
Anggota Lummi (suku asli Amerika) menceritakan kisah tentang Ts'emekwes, Bigfoot versi lokal.
Cerita-cerita itu mirip satu sama lain dalam hal deskripsi umum tentang Ts'emekwes, namun rincian tentang makanan, dan aktivitas makhluk itu berbeda dari berbagai laporan setiap suku keluarga.
Versi lainnya menceritakan makhluk (tergolong) ras nokturnal yang dijuluki The stiyaha atau kwi-kwiyai.
Anak-anak diperingatkan untuk tidak mengatakan namanya, supaya monster itu tidak mendengar, karena jika makhluk itu mendengar, mereka akan datang untuk membawa seseorang, dan terkadang membunuhnya.
Pada tahun 1840, Elkanah Walker, seorang misionaris Protestan, mencatat kisah-kisah tentang raksasa di antara penduduk asli Amerika yang tinggal di dekat Spokane, Washington.
Orang-orang Indian mengatakan bahwa raksasa ini tinggal di sekitar puncak gunung di dekatnya, dan suka mencuri ikan salmon dari jaring nelayan.
Menurut laporan saksi mata Sts'Ailes (penduduk asli dari wilaya Lower Mainland, British Columbia), Sasquatch lebih memilih menghindari orang kulit putih, dan berbicara dengan bahasa Lillooet orang-orang Port Douglas, British Columbia di Danau Harrison.
Sts'Ailes dan masyarakat adat lainnya di kawasan tersebut, mempertahankan keyakinan mereka bahwa Sasquatch itu nyata.
Pada tahun 1874, Kane melaporkan cerita-cerita masyarakat pribumi tentang Skoocooms, manusia liar kanibal yang tinggal di puncak Gunung St. Helens, negara bagian Washington.
Pada tahun 1893, sebuah cerita dari Theodore Roosevelt diterbitkan dalam buku berjudul The Wilderness Hunter.
Roosevelt menceritakan sebuah cerita yang diceritakan kepadanya oleh seorang pemburu bernama Bauman tentang pertemuannya dengan "manusia kera" di Idaho. Cerita tersebut dikatakan berhubungn dengan sosok Bigfoot.
Pada tahun 1920, agen India bernama J. W. Burns, mengumpulkan cerita lokal yang disusun dalam serangkaian artikel surat kabar Kanada di tahun 1920an.
Masyarakat adat di kawasan tersebut menyatakan bahwa Sasquatch itu nyata, dan tersinggung oleh orang kulit putih yang berpendapat bahwa itu hanyalah tokoh (makhluk) legendaris, atau makhluk mitos.
Setiap daerah memiliki nama tersendiri untuk menjuluki makhluk itu, seperti julukan "manusia liar" atau "manusia berbulu", sedangkan Burns menggunakan istilah Sasquatch yang diambil dari bahasa Halkomelem (salah satu bahasa pribumi Amerika) yaitu sásq'ets, dan menggunakan istilah tersebut dalam artikel miliknya.
J. W. Burns |
Pada tahun 1924, laporan awal tentang seekor kera besar terdokumetasikan setelah serangkaian pertemuannya di sebuah ngarai, di timur laut gunung St. Helens, Washington State.
Jurang ini kemudian diberi nama Ape Canyon, karena banyaknya laporan tentang kera besar di wilayah tersebut.
Ape Canyon |
Dilaporkan bahwa Ape Canyon merupakan tempat pertemuan antara sekelompok anak di bawah umur dengan sekelompok Bigfoot.
Cerita tersebut diterbitkan dalam beberapa surat kabar harian besar The Oregonian di Portland Oregon, edisi Juli 1924.
Salah satu anak di bawah umur bernama Fred Beck, mengklaim bahwa dia beserta yang lainnya berhasil menembak dan membunuh seekor kera besar.
(kabarnya Beck menyaksikan makhluk itu jatuh sekitar 400 kaki (122 meter) ke ngarai di bawahnya).
Kemudian pada malam harinya, sekelompok kera besar atau "Bigfoot" menyerang kabin tempat mereka beristirahat dan mencoba untuk menerobos masuk.
Beberapa sumber mengatakan bahwa kera besar itu melempari kabin mereka dengan bebatuan.
Ilustrasi Penyerangan kabin oleh Bigfoot |
Beck mengatakan bahwa serangan tersebut mungkin disebabkan oleh penembakan yang dilakukan terhadap salah satu kera besar tersebut, sehingga membuat kawanan kera lainnya marah, dan melakukan serangan balik dengan melempari kabin mereka dengan bebatuan.
Mereka juga sempat menembaki kera besar tersebut menggunakan senapan yang mereka bawa, sebelum kawanan kera itu menghilang dari pandangan mereka.
Menurut serangkaian artikel tahun 1924 di The Oregion, beberapa reporter dan saksi mata lainnya melihat kerusakan pada kabin dan jejak kaki yang sangat besar (jejak paling besar berukuran 19 inci) di tempat kejadian.
Beck menulis sebuah buku tentang kejadian yang dialaminya, dan berpendapat bahwa makhluk itu adalah makhluk dari dimensi lain.
Pada tahun yang sama, Albert Ostman pergi berlibur ke Toba Inlet dekat Powell River, British Columbia, sekaligus mencari tambang emas hilang yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Pada malam hari saat Ostman sedang tertidur, seekor Sasquatch mengangkatnya dan membawanya pergi, saat dia masih berada di kantong tidurnya. Dia dibawa oleh makhluk itu selama 3 jam. Kemudian Sasquatch itu menjatuhkan Ostman di dataran tinggi.
Dia menyadari bahwa di sekelilingnya tengah berdiri 4 makhluk yang sama, yang tampaknya adalah satu keluarga. Makhluk yang sudah dewasa berjumlah 3 ekor, sedangkan satu ekor lagi masih tergolong anak-anak. Ostman ditahan oleh mereka selama enam hari.
Albert Ostman (kanan) |
Salah satu Sasquatch itu dilaporkan setinggi 8 kaki (2,4 meter). Makhluk itu tidak menyakiti Ostman, dan selama ditahan, Ostman hanya memakan "sweet tasting grass" (rumput manis).
Pada akhirnya dia bisa melarikan diri, namun tidak menceritakan kisahnya kepada orang lain karena takut dianggap gila.
Ostman memutuskan untuk menceritakan kisahnya ke sebuah surat kabar lokal pada tahun 1957.
Pada tahun 1941, Jeannie Chapman dan anak-anaknya mengatakan bahwa mereka telah melarikan diri dari rumah mereka, ketika Sasquatch berukuran 2,3 meter mendekati tempat tinggal mereka di Ruby Creek, British Columbia.
Pada tahun 1950, sebuah kejadian aneh terjadi di kawasan Ape Canyon.
Seorang pemain ski bernama Jim Carter bersama sekelompok pria, pergi untuk membuat sebuah film dokumenter, namun Carter tidak pernah terlihat lagi.
Selama pencarian besar-besaran yang dilakukan untuk menemukan Jim Carter, salah satu anggota tim pencari tersebut mengatakan bahwa selama pencarian dilakukan, dia merasa sedang diawasi sepanjang waktu.
Terakhir kali mereka melihat Carter adalah ketika dalam perjalanan menuruni gunung, dia (carter) meninggalkan pendaki lainnya di tempat bernama Dog's Head (di ketinggian 2400 meter).
Carter mengatakan kepada mereka bahwa dia akan bermain ski di sisi kiri dan akan mengambil gambar kelompok pendaki tersebut, saat pendaki meluncur turun melalui jalur berkayu.
Saat itulah terakhir kalinya Carter terlihat oleh mereka sebelum menghilang.
Keesokan harinya, tim pencari menemukan kotak film yang terbuang di titik tempat Carter memotret.
Sebuah jejak dari ski milik carter ditemukan sampai sisi terjal Ape Canyon, menunjukkan bahwa dia meluncur dengan kecepatan sangat tinggi, dan membuat lompatan luar biasa, yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh seorang pemain ski berpengalaman sekalipun, kecuali bahwa ada sesuatu yang salah dengannya, seperti sedang ketakutan atau dikejar oleh sesuatu.
Tim pencari tidak pernah menemukan Carter, sehingga pencarian tersebut hanya dilakukan selama dua minggu.
Pada sebuah artikel edisi Agustus tahun 1963 dari Longview Times, berisi sebuah teks dari Bob Lee yang mengatakan "Peristiwa hilangnya Carter adalah misteri yang belum terpecahkan sampai hari ini".
"Dr. Otto Trott, Lee Stark, dan saya, pada akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa kera itu telah membawanya," kata Bob Lee dengan serius.
Pada tahun 1955, seorang pekerja jalan raya dekat Jasper, Alberta, Kanada, William Roe, mengaku telah mengamati Sasquatch di Mica Mountain.
Dia mengklaim bahwa makhluk itu betina, berambut cokelat, dengan dahi mirip dengan kepala manusia purba.
William Roe |
Sasquatch itu nampak tidak agresif atau takut, ketika bertemu dengannya.
Roe kemudian menemukan apa yang diyakini sebagai sarang milik makhluk itu. Makhluk itu tidak memiliki alat-alat primitif dan benar-benar vegetarian.
Pada tahun 1958, dua pekerja konstruksi, Leslie Breazale dan Ray Kerr, melaporkan bahwa mereka melihat seekor Bigfoot sekitar 45 mil timur laut Eureka California, bersamaan dengan penemuan sebuah jejak berukuran 16 inci (40 cm) di hutan California Utara.
Pada 20 Oktober 1967, Roger Patterson dan Robert Gimlin, melaporkan bahwa mereka telah merekam Sasquatch dalam sebuah film di Bluff Creek, California.
Pada 28 Agustus 1995, seorang kru film dari Waterland Productions melakukan perjalanan ke Jedediah Smith Redwoods State Park, dan berhasil merekam apa yang mereka klaim sebagai Sasquatch di lampu merah RV mereka.
Pada 30 Mei 1996, Loni dan Owen sedang dalam perjalanan memancing bersama keluarga dan teman-temannya di Danau Chopaka, Washington State, saat mereka melihat sesuatu di kejauhan.
Dalam rekaman video yang mereka dapatkan, nampak sosok Bigfoot sedang melintasi lapangan.
Pada 16 September 2007, seorang pemburu, Rick Jacobs, menangkap gambar Sasquatch dengan menggunakan kamera picu otomatis yang terpasang pada sebuah pohon di dekat kota Ridgway, Pennsylvania, Allegheny National Forest.
Pennsylvania Game Commission mengatakan bahwa itu mungkin hanya gambar beruang dengan kudis yang parah.
Nama "Bigfoot" pertama kali dicatat oleh orang Eropa Amerika pada akhir abad ke-19.
Spotted Elk, yang juga disebut sebagai Chief Big Foot, adalah seorang pemimpin Lakota yang terkenal.
Dia terbunuh saat pembantaian yang dikenal sebagai
The Wounded Knee Massacre, atau The Battle of Wounded Knee, di tahun 1890.
Namanya mungkin sama dengan nama dua beruang kutub di barat.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, setidaknya dua beruang grizzly berukuran besar, masing-masing dijuluki "Bigfoot", secara luas dicatat oleh media.
Namanya mungkin sama dengan nama dua beruang kutub di barat.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, setidaknya dua beruang grizzly berukuran besar, masing-masing dijuluki "Bigfoot", secara luas dicatat oleh media.
Nama itu mungkin telah mengilhami nama umum untuk "makhluk-kera".
Pada tahun 1895, beruang grizzly Bigfoot pertama dilaporkan tewas di dekat Fresno, California, setelah membunuh domba selama 15 tahun. Beratnya diperkirakan mencapai 900 kg.
Beruang grizzly Bigfoot kedua terlihat di Idaho pada tahun 1890-1900an, sekitar Sungai Snake and Salmon, dan dikaitkan dengan semacam kekuatan supernatural.
"Hampir berukuran dua kali ukuran seekor grizzly biasa, membuat tidak ada yang cukup berani, atau cukup pintar untuk menangkap atau membunuhnya."
Bigfoot Idaho ditembak dan dibunuh pada tahun 1902 di dekat Pierce City, dan dikabarkan telah membunuh 1.000 ternak seumurnya hidupnya.
Sekitar sepertiga dari semua klaim penampakan Bigfoot terjadi di Pacific Northwest (Oregon, Washington, Idaho, Montana, dan Wyoming, sementara secara internasional, sebutan ini mencangkup sebagian Kanada), dengan sisa laporan lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Amerika Utara.
Sebagian besar laporan tersebut dianggap sebagai kesalahan identifikasi hewan yang sudah dikenal atau tipuan yang sengaja dibuat.
Ketika fenomena Bigfoot mulai menjadi terkenal, penampakannya telah menyebar ke seluruh Amerika Utara.
Artikel tahun 1895 tentang beruang grizzly bernama Bigfoot |
Pada tahun 1895, beruang grizzly Bigfoot pertama dilaporkan tewas di dekat Fresno, California, setelah membunuh domba selama 15 tahun. Beratnya diperkirakan mencapai 900 kg.
Beruang grizzly Bigfoot kedua terlihat di Idaho pada tahun 1890-1900an, sekitar Sungai Snake and Salmon, dan dikaitkan dengan semacam kekuatan supernatural.
"Hampir berukuran dua kali ukuran seekor grizzly biasa, membuat tidak ada yang cukup berani, atau cukup pintar untuk menangkap atau membunuhnya."
Bigfoot Idaho ditembak dan dibunuh pada tahun 1902 di dekat Pierce City, dan dikabarkan telah membunuh 1.000 ternak seumurnya hidupnya.
Sekitar sepertiga dari semua klaim penampakan Bigfoot terjadi di Pacific Northwest (Oregon, Washington, Idaho, Montana, dan Wyoming, sementara secara internasional, sebutan ini mencangkup sebagian Kanada), dengan sisa laporan lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Amerika Utara.
Sebagian besar laporan tersebut dianggap sebagai kesalahan identifikasi hewan yang sudah dikenal atau tipuan yang sengaja dibuat.
Ketika fenomena Bigfoot mulai menjadi terkenal, penampakannya telah menyebar ke seluruh Amerika Utara.
Daerah pedesaan di Wilayah Great Lakes, dan Amerika Serikat bagian Tenggara telah menjadi sumber penampakan Bigfoot terbanyak.
Berbagai pendapat telah bermunculan untuk menjelaskan penampakan dan identitas asli dari sosok Bigfoot ini.
The scientific community
biasanya mengaitkan penampakan Bigfoot sebagai tipuan, atapun kesalahan identifikasi hewan, terutama seekor beruang
hitam.
Pada tahun 2007, sebuah foto yang disebut sebagai Sasquatch remaja, dibantah oleh antropolog, Jeffrey Meldrum yang mengatakan bahwa makhluk itu lebih mirip seekor simpanse.
Penulis Jerome Clark berpendapat bahwa kisah "Jacko", yang melibatkan laporan surat kabar tahun 1884 tentang makhluk mirip kera yang ditangkap di British Columbia adalah tipuan.
Foto beruang yang telah diganti dengan sosok Bigfoot |
Pada tahun 2007, sebuah foto yang disebut sebagai Sasquatch remaja, dibantah oleh antropolog, Jeffrey Meldrum yang mengatakan bahwa makhluk itu lebih mirip seekor simpanse.
Penulis Jerome Clark berpendapat bahwa kisah "Jacko", yang melibatkan laporan surat kabar tahun 1884 tentang makhluk mirip kera yang ditangkap di British Columbia adalah tipuan.
Seperti dikutip dari penelitian oleh John Green, yang
menemukan bahwa beberapa surat kabar British Columbia menganggap penangkapan tersebut sangat meragukan.
Artikel tersebut menceritakan penangkapan makhluk kecil mirip kera (Sasquatch kecil) yang telah ditangkap hidup-hidup pada tahun 1800an.
Meskipun John Nickell menganggap Jacko sebagai tipuan, tidak ada bukti yang dapat mendukung klaimnya tersebut.
Artikel surat kabar yang asli mendeskripsikan Jacko sebagai seekor gorila, bukan Sasquatch.
Bagaimanapun, kisah tentang Jacko ini telah digunakan oleh pendukung Bigfoot sebagai bukti keberadaan makhluk legendaris tersebut.
Pada 9 Juli 2008, Rick Dyer dan Matthew Whitton memposting sebuah video ke Youtube, dan mengklaim bahwa mereka telah menemukan mayat Sasquatch di sebuah hutan di Georgia Utara.
Artikel tersebut menceritakan penangkapan makhluk kecil mirip kera (Sasquatch kecil) yang telah ditangkap hidup-hidup pada tahun 1800an.
Meskipun John Nickell menganggap Jacko sebagai tipuan, tidak ada bukti yang dapat mendukung klaimnya tersebut.
Ilustrasi oleh Duncan Hopkins yang menunjukkan "Jacko" terikat di dalam kereta api. Menurut surat kabar, kejadian ini benar-benar terjadi. |
Artikel surat kabar yang asli mendeskripsikan Jacko sebagai seekor gorila, bukan Sasquatch.
Bagaimanapun, kisah tentang Jacko ini telah digunakan oleh pendukung Bigfoot sebagai bukti keberadaan makhluk legendaris tersebut.
Pada 9 Juli 2008, Rick Dyer dan Matthew Whitton memposting sebuah video ke Youtube, dan mengklaim bahwa mereka telah menemukan mayat Sasquatch di sebuah hutan di Georgia Utara.
Keduanya menerima uang sebesar $ 50.000
dari Searching for Bigfoot Inc.
Kisahnya diliput oleh banyak saluran berita internasional, termasuk BBC, CNN, ABC News, dan Fox News.
Kisahnya diliput oleh banyak saluran berita internasional, termasuk BBC, CNN, ABC News, dan Fox News.
Setelah konferensi
pers dilakukan, bersama dengan tim Searching for Bigfoot inc., mayat Bigfoot tersebut di simpan ke lemari es.
Ketika isinya dicairkan, para pengamat menemukan bahwa rambutnya tidak nyata, kepalanya juga berongga dan kakinya terbuat dari karet.
Pada akhirnya Dyer dan Whitton mengakui bahwa itu adalah tipuan setelah berhadapan dengan Steve Kulls, seorang direktur eksekutif SquatchDetective.com.
Pada bulan Agustus 2012, seorang pria di Montana terbunuh oleh mobil saat melakukan tipuan Bigfoot dengan menggunakan setelan Ghillie (sejenis pakaian kamuflase seperti dedaunan, salju atau pasir).
Pada bulan Januari 2014, Rick Dyer kembali mengatakan bahwa dia telah membunuh seekor Bigfoot pada bulan September 2012 di luar San Antonio, Texas.
Dia mengatakan bahwa hasil tes DNA yang telah dilakukan di laboratorium yang tidak diketahui, menunjukkan bahwa makhluk itu tidak dapat disesuaikan dengan jenis hewan yang sudah diketahui.
Dia bermaksud membawa mayat yang di simpan di lokasi tersembunyi tersebut, dalam tur melintasi Amerika Utara pada tahun 2014.
Ketika isinya dicairkan, para pengamat menemukan bahwa rambutnya tidak nyata, kepalanya juga berongga dan kakinya terbuat dari karet.
Pada akhirnya Dyer dan Whitton mengakui bahwa itu adalah tipuan setelah berhadapan dengan Steve Kulls, seorang direktur eksekutif SquatchDetective.com.
Pada bulan Agustus 2012, seorang pria di Montana terbunuh oleh mobil saat melakukan tipuan Bigfoot dengan menggunakan setelan Ghillie (sejenis pakaian kamuflase seperti dedaunan, salju atau pasir).
Pakaian Ghillie |
Pada bulan Januari 2014, Rick Dyer kembali mengatakan bahwa dia telah membunuh seekor Bigfoot pada bulan September 2012 di luar San Antonio, Texas.
Dia mengatakan bahwa hasil tes DNA yang telah dilakukan di laboratorium yang tidak diketahui, menunjukkan bahwa makhluk itu tidak dapat disesuaikan dengan jenis hewan yang sudah diketahui.
Dia bermaksud membawa mayat yang di simpan di lokasi tersembunyi tersebut, dalam tur melintasi Amerika Utara pada tahun 2014.
cukup jelas sampai saat ini bigfoot masih menjadi misteri & belum terpecahkan
ReplyDeleteSampai sekarang pun penampakannya masih sering dilaporkan..
Deletekeberadaan bigfoot diakui, namun belum terbukti nyata dengan kerangka dan jenazahnya
ReplyDelete