Pada tahun 2011, tim pemburu harta karun dari Swedia bernama Ocean X Team, berhasil menemukan struktur aneh yang diduga berasal dari sebuah benda asing mirip ufo di dasar laut Baltik.
Penemuan yang dipimpin oleh Peter Lindberg ini, menyatakan bahwa mereka telah menemukan sebuah benda bulat misterius dengan menggunakan sonar di kedalaman sekitar 91 meter, dasar laut teluk Bothnia, antara Finlandia dan Swedia.
Peter Lindberg |
Setelah munculnya berita ini, beragam spekulasi pun bermunculan mengenai identitas asli dari benda misterius tersebut.
Banyak yang mengatakan bahwa benda itu adalah sebuah alat anti kapal selam milik nazi, senjata kapal perang, susunan Stonehenge versi laut, bahkan sampai dugaan bahwa benda itu adalah kapal luar angkasa menyerupai Millenium Falcon dari film Star Wars.
Pengamat lainnya berpendapat, kemungkinan benda misterius itu adalah sebuah ufo yang terdampar di dasar laut Baltik.
Bahkan, ada yang menjulukinya sebagai "Roswell of the Ocean".
Seorang ahli ufo bernama Ryan Castledine, percaya bahwa formasi batuan tersebut adalah sebuah pesawat milik alien yang telah lama terkubur di dasar laut.
Dia mengaku telah melakukan proses pemindaian sonar.
"Melalui pemindaian sonar, saya merasa ada bukti visual yang tidak biasa. Bentuknya tidak alami di dasar laut. Saya akan meneliti lebih lanjut", ujarnya.
Dugaanya diperkuat dengan hasil ekspedisi Ocean X yang mengungkapkan adanya aliran lisrik yang mengalir di formasi bebatuan aneh tersebut.
Ketika mereka mencoba mendekati objek tersebut, semua peralatan elektronik yang mereka bawa tiba-tiba mati dan tidak bisa digunakan.
Penyelam profesional, Stefan Hongerborn, salah satu tim dari Ocean X Team, mengatakan bahwa alat listrik dan telepon satelit berhenti bekerja saat mereka berada di atas objek tersebut.
"Selama karir menyelam 20 tahun saya, termasuk 6.000 penyelaman, saya belum pernah melihat hal yang seperti ini. "
"Semua peralatan elektronik mati, termasuk telepon satelit, saat kami berada di atas objek. Saat kami menjauh, sekitar 200 meter, baru peralatan itu bisa digunakan kembali."
Objek itu memiliki lebar sekitar 60 meter dan tinggi 8 meter.
CNN mengatakan :
"Benda misterius itu tidak datang dengan sendirinya di sana. Tim tersebut juga telah menemukan benda kedua yang berukuran lebih kecil berbentuk piringan di dekatnya. Keduanya menunjukan ekor yang kaku atau sebuah tanda seretan sepanjang lebih dari 400 meter. Ukuran dan bentuknya yang unik menimbulkan teori yang tidak biasa."
Ahli geologi, Steve Wiener awalnya berpendapat bahwa itu adalah formasi geologi alami.
Namun, setelah meneliti kembali, Steve mengklaim material penyusun benda misterius itu merupakan logam alami yang tidak bisa mereproduksi dengan sendirinya.
Seorang profesor dari Universitas Stockholm, Volker Bruchet, mengatakan : "Hipotesis saya, itu adalah struktur yang terbentuk saat zaman es, ribuan tahun yang lalu."
Dalam sebuah email, Bruchert menuliskan :
"Apa yang telah diabaikan oleh tim Ocean-X adalah bahwa sebagian besar sampel yang mereka bawa dari dasar laut adalah granit, gneisses dan batu pasir. Di antara sampel itu juga ada satu batuan basaltik (Vulkanik) yang longgar, yang tidak pada tempatnya di dasar laut."
Dia menjelaskan bahwa laut Baltik adalah wilayah yang diukir oleh es glasial sejak dulu, dan kemungkinan batu itu diangkut oleh gletser. Gletser sering memiliki batu yang tertanam di dalamya.
Pada akhir zaman es, saat gletser meleleh, bebatuan di dalamnya jatuh ke permukaan bumi, meninggalkan endapan karang di semua tempat. Hal ini terkadang disebut sebagai erosi glasial.
Arkeolog Denmark, Jørgen Dencker, mengatakan bahwa formasi itu mungkin berasal dari batuan yag disimpan oleh gletser es.
Setahun kemudian, penyelam Swedia melakukan ekspedisi dan melihat lebih dekat lagi ke lokasi benda misterius itu ditemukan.
Di kedalaman, penjelajah tersebut menemukan bahwa objek itu seperti lingkaran berdiameter sekitar 60 meter dengan sempurna, yang oleh media disebut sebagai tempat pendaratan ufo, padahal sebenarnya hanyalah formasi batuan yang melingkar.
Pertama mereka pikir bahwa itu hanya batu atau tebing batu, tapi setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, objek itu tampak lebih mirip dengan sebuah jamur berukuran besar.
Objek besar itu naik 3-4 meter di atas dasar laut, berdiamater 60 meter, dengan tepi yang kasar dan sisi cekung menyerupai jamur besar.
Bagian tengah objek ini memiliki lubang berbentuk telur yang mengarah ke dalam. Di sekeliling lubang itu, mereka menemukan formasi batuan melengkung aneh, yang tampak seperti "perapian kecil" dengan batu yang ditutupi semacam jelaga.
Dalam siaran pers di OceanExplorer.se, Lindberg mengatakan :
"Karena tidak ada aktivitas vulkanik yang pernah dilaporkan di Laut Baltik, temuan tersebut menjadi semakin asing. Sebagai orang awam, kita hanya bisa berspekulasi bagaimana hal ini bisa dibuat secara alami oleh alam. Ini adalah hal teraneh yang pernah saya alami sebagai penyelam profesional."
Denis Asberg, rekan dari Lindberg, mengatakan kepada TV4 di Swedia :
"Sebenarnya ada dua jalur, ada yang mengarah ke lingkaran besar, lalu ada jalur lain yang mengarah ke objek kedua, yaitu sekitar 200 meter dari lingkaran besar. Kami menemukannya bersamaan dengan lingkaran besar, tapi kami memilih fokus kepada objek berbentuk lingkaran besar, karena belum memiliki waktu yang cukup untuk melihat objek lainnya."
"Kami benar-benar terkejut dan bingung. Kami sedang memikirkan apa yang telah kami temukan di sini. Ini bukan bangkai kapal. Saat itu kami mengira pasti ada penjelasan secara alami."
"Kami menghubungi ahli geologi, ahli biologi kelautan dan mereka mengatakan belum pernah melihat yang seperti ini. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang sangat mengagumkan yang telah kami temukan."
Pengamatan lain yang dilakukan secara langsung oleh tim tersebut adalah sebuah "jejak" sepanjang 300 meter, yang mereka gambarkan sebagai landasan pacu atau jalur menurun yang diratakan di dasar laut dengan objek yang berada di ujungnya.
Mereka mengatakan landasan pacu sepanjang 300 meter yang mengarah ke objek tersebut, menunjukan bahwa objek itu tergelincir di sepanjang permukaan, sebelum akhirnya berhenti.
Lindberg mengatakan : "Ini jelas bukan pesawat luar angkasa milik alien. Ini bukan terbuat dari logam."
Batu itu sama sekali tidak tertutup lumpur, yang seharusnya biasa terjadi di dasar laut.
Salah satu hal yang sangat aneh adalah formasinya yang tampak alami. Objek utamanya berbentuk cakram, tampak memiliki garis konstruksi, dan ada juga sisi yang lurus.
Kelompok tim tersebut memberikan sampel yang mereka dapat kepada ilmuwan, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan berharap misteri benda misterius ini akan segera bisa terselesaikan dan terpecahkan dalam waktu dekat.
No comments:
Post a Comment