Pada tahun 1930an, muncul sebuah foto yang memperlihatkan tiga pria sedang berjuang menaklukan seekor belalang terbesar yang pernah ada di sebuah ladang pertanian, dekat Mitchell, Dakota Selatan.
Dalam keterangan foto tersebut, belalang raksasa ini memiliki panjang 54 Inci (1,3 meter) dan berat 73 Pounds.
Walaupun terlihat nyata, sebenarnya foto tersebut hanya tipuan, yang sempat menjadi pembicaraan kota di Great Plains pada tahun 1930an.
Ketika itu, belalang raksasa adalah subjek dalam sebuah kartu pos, seperti foto di atas yang menunjukan tiga orang pria yang sedang mencoba menjatuhkan belalang raksasa ke tanah.
Kabarnya, belalang dalam foto tersebut terbuat dari kayu.
Bukti yang paling jelas bahwa foto itu hanya tipuan adalah ukuran belalang yang terlalu besar.
Seekor belalang, rata-rata hanya memiliki panjang sekitar 1 sampai 2 inci (2 - 5 cm). Bahkan, seekor giant weta (serangga besar yang menyerupai belalang), hanya dapat tumbuh sampai 4 inci (10 cm).
Sebenarnya, belalang raksasa adalah tema dalam kartu pos dari awal abad ke-20.
Penggambaran belalangnya juga terkesan dilebih-lebihkan, terutama dalam hal ukuran yang sengaja dibuat berukuran sangat besar.
Foto di bawah ini diciptakan oleh Frank D. Pop Conard dari Garden City, Kansas.
Dia dianggap sebagai master atau ahli dalam hal "Whopper Hopper" dalam kartu pos.
Dalam gambar tersebut, terlihat seorang petani sedang mengangkut seekor belalang raksasa di atas mobilnya.
Pada tanggal 9 September 1937, kepala kantor dari Tomah, Monitor Herald, memperingatkan orang-orang bahwa belalang raksasa menginvasi Butts Orchard East of City.
Dalam artikel tersebut, menjelaskan bahwa belalang telah memakan tanaman di kebun apel milik petani Al Butts, dan dengan cepat tumbuh hingga berukuran 3 kaki (91 cm).
Bersamaan dengan artikel tersebut, muncul sebuah foto seorang pemburu dengan tembakan miliknya yang sedang mengangkat seekor belalang raksasa yang sudah mati.
Penduduk di sana sempat menjadi gelisah dan histeris membayangkan belalang raksasa tersebut melintas di kota, menghancurkan tanaman, dan menimbulkan kekacauan.
Tentu saja artikel tersebut hanya tipuan.
Herald, Bj Fuller bersama dengan petani Butts, mengaku membuat hal tersebut sebagai sebuah lelucon (prank).
Foto yang menunjukan seorang pria memegang belalang raksasa itu pun tidak nyata, melainkan dibuat sebagai lelucon di tahun 1930an, dan beberapa kali berhasil menipu beberapa orang yang melihatnya.
wah kreatif bener mereka seperti nyata
ReplyDeleteSampai sekarang pun terkadang masih aja ada orang yang percaya kalo foto di atas itu asli..
DeleteSudah kuduga....
ReplyDeletebagus min
ReplyDelete