Di sebuah hutan yang terletak di antara Kamerun, Gaboon dan Kongo, ada sebuah laporan tentang seekor binatang berleher panjang, dengan ekor yang juga panjang dan jejak kaki bulat dengan tiga cakar.
Binatang terdekat yang memiliki ciri tersebut adalah dinosaurus sauropoda.
Ketika penduduk lokal wilayah Likouala menggambarkan bentuk Mokele-mbembe di tanah atau pasir, gambaran mereka memperlihatkan seekor dinosaurus sauropoda.
Kemudian ketika mereka diperlihatkan sebuah foto dinosaurus sauropoda, mereka mengatakan bahwa itu adalah Mokele-mbembe.
Sketsa Mokele-mbembe berdasarkan keterangan penduduk lokal |
Mokele-mbembe yang dalam bahasa Lingala berarti "sesuatu yang menahan aliran sungai" adalah nama yang diberikan untuk makhluk cryptid yang mendiami sungai, yang ditemukan dalam cerita rakyat dan legenda masyarakat yang tinggal di Lembah Sungai Kongo.
Ada juga penduduk setempat yang menggambarkannya sebagai makhluk hidup dan arwah.
Mokele-mbembe ini jika diumpamakan dengan legenda terkenal lainnya, sama seperti legenda Monster Loch Ness, yang berasal dari Skotlandia, hanya saja kali ini berlokasi di Kongo.
Ilustrasi Mokele-mbembe |
Deskripsi mengenai Mokele-mbembe ini sangat beragam.
Beberapa legenda menyebutkannya bahwa makhluk ini memiliki tubuh seperti gajah dengan leher panjang, ekor panjang dan kepala kecil, dengan warna tubuh coklat abu-abu, sebuah deskripsi yang dianggap menyerupai binatang sauropoda yang telah punah.
Sementara yang lain menggambarkannya menyerupai gajah, badak, atau binatang-binatang awam lainnya yang berada di wilayah tersebut.
Mokele-mbembe dikatakan berukuran sekitar 5 sampai 10 meter, dengan panjang leher antara 1,6 sampai 3,3 meter dan panjang ekor antara 1,6 sampai 3,3 meter.
Ada juga yang mengatakan bahwa makhluk ini memiliki bentuk seperti jengger ayam di bagian belakang kepalanya.
Sedangkan laporan lainnya mengatakan bahwa makhluk ini memiliki tanduk di kepalanya.
Ilustrasi Perbandingan ukuran manusia dan mokele-mbembe |
Berdasarkan tradisi rakyat di lembah Sungai Kongo, Mokele-mbembe diketahui sebagai makhluk pemakan tanaman yang tinggal di Sungai Kongo dan wilayah rawa-rawa di sekitarnya.
Makhluk ini juga menyukai tempat yang dalam. Penduduk lokal menceritakan bahwa tempat berburu kesukaan Mokele-mbembe adalah kelokan sungai.
Sungai di Kongo |
Laporan dan Ekspedisi tentang Mokele-mbembe
Laporan pertama mokele-mbembe berasal dari tahun 1776, ketika misionaris Prancis di wilayah sungai kongo yang bernama Lievin-Bonaventure Proyart, melaporkan bahwa dia telah melihat jejak kaki yang sangat besar, berdiameter 3,28 kaki (99 cm) dengan 3 cakar yang tercetak di tanah, namun makhluk yang meninggalkan jejak itu tidak terlihat.
Jejak kaki yang diduga berasal dari Mokele-mbembe :
Setelah kejadian itu, beberapa ekspedisi dilakukan untuk menemukan makhluk yang konon merupakan dinosaurus yang masih hidup di Afrika.
Di tahun 1909, seorang warga Jerman dengan seorang pemburu inggris menceritakan kisah kepada seorang naturalis bernama Carl Hagenbeck, tentang monster besar, setengah gajah, setengah naga yang tinggal di rawa Kongo.
Seorang naturalis lain kemudian mengatakan kepadanya bahwa "semacam dinosaurus yang tampak mirip brontosaurus, yang menghuni rawa-rawa."
Carl Hagenbeck |
Kemudian di tahun 1913, Von Stein dikirim oleh pemerintah Jerman untuk menjelajahi kamerun.
Dia juga menulis tentang mokele-mbembe, dan menggambarkannya sebagai berikut :
"Binatang itu berwarna abu-abu kecoklatan dengan kulitnya yang halus, ukurannya kira-kira seperti seekor gajah. Memiliki leher yang panjang dan sangat fleksibel dan hanya satu gigi, tetapi sangat panjang. Beberapa orang mengatakan tentang ekor panjang berotot seperti buaya. Dikatakan binatang ini naik ke daratan hanya untuk mencari makanan dan hanya memakan sayuran. Di sungai Ssombo saya diperlihatkan jalan setapak yang telah dibuat oleh binatang ini untuk mendapatkan makanan. Jalan itu terlihat masih segar dan banyak sekali tanaman disekitarnya."
Pada tahun 1919, sebuah ekspedisi di mana 32 orang dikirim ke Afrika untuk mengumpulkan spesimen binatang dan tumbuhan.
Ketika berada di sana, mereka menemukan jejak kaki berukuran besar di sepanjang tepian sungai. Kemudian mereka mendengar suara raungan makhluk yang belum pernah mereka dengar sebelumnya.
Ekspedisi ini berakhir dengan tragedi karena kereta yang membawa mereka harus tergelincir karena banjir, sebanyak 4 orang tewas dan yang lainnya mengalami luka-luka.
Pada tahun 1932, ahli cryptozoologist, Ivan T.Sanderson mengklaim bahwa dia menyaksikan seekor makhluk besar di sungai Mainyu.
Makhluk itu terlihat sangat terluka dan hanya terlihat sebentar sebelum akhirnya meluncur ke dalam air. Menurut Sanderson, kepala makhluk itu hampir seukuran kuda nil.
Ivan T.Sanderson |
Pada tahun 1976, James H.Powell melakukan ekspedisi ke Gabon untuk mempelajari buaya dan ia juga berencara untuk mempelajari mokele-mbembe.
Powell memperoleh pengakuan dari seorang saksi mata tentang binatang yang disebut "N'yamala". Dia pun menunjukan beberapa gambar binatang (baik yang masih hidup maupun yang sudah punah) dan juga gambar dinosaurus kepada penduduk lokal, dan ketika diperlihatkan sebuah gambar diplodocus (dinosaurus berleher panjang), mereka yakin bahwa gambar tersebut mirip dengan perwujudan "N'yamala".
Powell pun beranggapan jika "N'yamala dan Mokele-mbembe adalah makhluk yang sama.
Pada tahun 1981, sebuah ekspedisi Mackal-Bryan, mengklaim bahwa tim ekspedisi tersebut mengalami pertemuan dekat dengan makhluk itu. Pertemuan itu terjadi ketika mereka sedang berada di sungai.
Saat itu mereka mendengar suara percikan atau jipratan air yang sangat keras, kemudian mereka melihat sesuatu berukuran besar yang berasal dari tepi timur. Mereka menduga bahwa itu pasti makhluk hidup, tapi tidak mungkin seekor buaya ataupun kuda nil.
Perjumpaan itu terjadi di sebuah tikungan yang tajam, di mana menurut penduduk setempat, Mokele-mbembe sering berada pada tikungan sungai yang berada di wilayah Kongo.
Roy P. Mackal |
Pada tahun 1987, Mackal membuat sebuah buku yang berjudul "A Living Dinosaur ? in search of Mokele-mbembe." di mana Mackal merinci tentang ekspedisinya dan kesimpulannya tentang mokele-mbembe.
Buku Roy P. Mackal |
Di tahun yang sama, Regusters bersama istrinya sampai di Danau Tele dan tinggal di sana selama dua minggu. Kedatangannya ini untuk memimpin ekspedisi mokele-mbembe yang dipimpin oleh dirinya sendiri.
Dia dan istrinya mengaku telah mengamati sosok makhluk berleher panjang yang melintasi Danau Tele. Mereka berniat untuk memfilmkan sosok tersebut, namun gagal karena film-film yang mereka bawa hancur disebabkan oleh panas dan kelembaban.
Hanya satu gambar yang berhasil mereka dapatkan, yang menunjukan sebuah objek besar yang berada di danau, namun objek tersebut tidak dapat dikenali.
Objek yang diduga Mokele-mbembe yang diambil oleh Regusters |
Kemudian tahun berikutnya, sebuah Ekspedisi Jepang dikerahkan untuk pergi ke daerah tersebut yang dipimpin oleh Jose Bourges. Tepat ketika tahun 1992, anggota kru fim jepang diduga berhasil memfilmkan sosok Mokele-mbembe. Kejadian tersebut diambil dari pesawat kecil yang terbang di atas Danau Tele.
Ketika mencoba mendapatkan gambar untuk sebuah film dokumenter, seorang juru kamera melihat adanya pergerakan di dalam air. Dia pun berusaha untuk mempertahankan fokus kamera agar objek tersebut dapat terlihat dengan jelas.
Dalam video yang berhasil mereka dapat, terlihat adanya sosok makhluk yang sedang berenang di Danau Tele, dengan leher panjang dan punduk berwarna hitam yang diduga sebagai sosok dari Mokele-mbembe yang sedang menyeberangi Danau Tele.
Danau Tele |
Berikut ini screenshot dari video yang diambil tahun 1992 :
Objek yang diduga Mokele-mbembe di Danau Tele |
Rekaman tersebut ditampilkan di acara BBC spesial berjudul "Congo : Spirits of the forest."
Hal mengejutkan datang dari pernyataan William (Bill) Gibbons yang mengatakan bahwa "Saya dapat mengkonfirmasi bahwa setidaknya dua orang dari suku pigmi terlibat langsung dalam pembunuhan Mokele-mbembe di Danau Tele, bersamaan dengan pendeta bernama Eugene P.Thomas."
Bill Gibbons bersama dengan beberapa penduduk lokal |
Kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 1959-1960 di sekitar Danau Tele dekat dengan Molibo atau saluran air di ujung utara danau di mana saluran ini terhubung dengan rawa-rawa dan digunakan oleh Mokele-mbembe untuk memasuki danau.
Kebiasaan suku Pygmy adalah memancing, dan karena tidak ingin diganggu oleh makhluk ini, suku Pygmy memasang semacam penghalang untuk mencegah makhluk tersebut memasuki danau.
Ketika itu, terlihat dua binatang mencoba menerobos penghalang, beberapa orang dari suku Pygmy berhasil menusuk salah satu binatang tersebut sampai mati. Mereka kemudian Memotongnya menjadi beberapa bagian untuk dimakan.
Mereka mengatakan bahwa proses pemotongan binatang tersebut memerlukan waktu beberapa hari karena ukurannya yang lebih besar dari seekor gajah.
Makhluk ini digambarkan berukuran lebih besar dari seekor gajah, berleher panjang dengan kepala mirip kadal, memiliki ekor panjang yang fleksibel, kulit berwarna coklat kemerahan, dan empat kaki yang terlihat kuat.
Beberapa orang suku Pygmy yang memakan daging binatang tersebut pada akhirnya meninggal, dan penyebab kematiannya pun tidak diketahui.
Informasi dari suku ini menyebutkan setidaknya ada dua Mokele-mbembe yang masih tinggal di sekitar Danau Tele, tetapi mereka terlalu takut untuk pergi ke sana karena tidak ingin kejadian buruk menimpa mereka.
Ilustrasi ketika suku Pygmy menyerang Mokele-mbembe |
Beberapa dugaan Mokele-mbembe sebagai makhluk yang telah diketahui :
Sauropoda
Dengan banyaknya kesamaan ciri fisik Mokele-mbembe dengan jenis dinosaurus ini, bisa jadi mereka adalah dinosaurus yang berhasil selamat dari peristiwa kepunahan yang terjadi di masa lalu.
Hal ini beralasan karena Afrika adalah benua yang besar dan sekaligus salah satu habitat dinosaurus yang memiliki berbagai macam jenis dinosaurus, terutama sauropoda.
Tidak menutup kemungkinan bahwa dinosaurus yang berhasil bertahan hidup lebih memilih untuk bersembunyi, terutama dari kehadiran manusia.
Nigersaurus
Dinosaurus yang berasal dari Afrika ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 15 meter. Rahangnya lebar dan memiliki gigi yang berfungsi untuk memotong tumbuhan.
Kemiripan dinosaurus ini terletak pada sketsa kepala dari Mokele-mbembe, di mana bagian kepalanya yang sangat mirip dengan kepala dari Nigersaurus.
Sketsa yang memperlihatkan bentuk kepala mokele-mbembe ini dibuat oleh beberapa penduduk setempat yang mengklaim pernah melihatnya.
Sketsa bentuk kepala mokele-mbembe |
Perbandingan sketsa bentuk kepala Mokele-mbembe dengan kepala Nigersaurus |
Kuda nil
Kuda nil terkenal sebagai mamalia darat terbesar kedua setelah gajah yang memiliki tinggi hampir 2 meter, dengan panjang kira-kira 4-6 meter dan berat mencapai 2 ton.
Memang jika dibandingkan dengan ciri-ciri Mokele-mbembe, perbedaanya sangatlah banyak. Tetapi, jika melihat dari jejak kaki yang dibuat oleh kuda nil, jejak kaki itu hampir mirip dengan jejak kaki Mokele-mbembe, hanya saja terlihat berukuran lebih kecil.
Foto sebelah kiri adalah jejak kaki kuda nil, sedangkan sebelah kanan adalah jejak yang diduga Mokele-mbembe |
Badak
Badak adalah binatang berukuran besar dengan berat lebih dari satu ton, dan keunikan badak ini adalah memiliki cula di kepalanya.
Salah seorang saksi mata mengatakan bahwa mokele-mbembe memiliki tanduk di kepalanya, bisa jadi yang dia lihat saat itu adalah seekor badak, dan karena mereka tidak tahu bahwa sesuatu yang ada di kepala badak itu adalah cula, akhirnya mereka pun menyebutnya sebagai tanduk.
Jika bukan badak, dugaan lain mengenai apa yang dilihat oleh saksi mata tersebut adalah seekor Emela-Ntouka.
Gajah
Seekor gajah Afrika dapat mencapai tinggi 6 sampai 7,5 meter dengan berat mencapai 6 ton. Dengan ketinggian seperti itu, tentu saja sesuai dengan tinggi dari seekor mokele-mbembe yang memiliki tinggi antara 5 - 10 meter.
Suku Pygmy bisa saja salah mengidentifikasikan bentuk seekor gajah, sehingga ketika mereka melihat belalai seekor gajah, mereka menganggapnya sebagai leher dari makhluk yang mereka anggap Mokele-mbembe.
Dugaan ini diperkuat dengan sebuah video yang diduga memperlihatkan seekor Mokele-mbembe yang sedang melintasi danau Tele (Ekspedisi jepang tahun 1992).
Banyak yang percaya jika makhluk yang terlihat di video tersebut hanyalah seekor gajah yang sedang berenang, karena jika itu seekor mokele-mbembe, dari bentuknya saja terlihat sangat aneh bila dibandingkan dengan sosok Mokele-mbembe yang banyak diceritakan oleh penduduk Kongo.
Foto gajah ketika sedang berenang, hanya bagian belalai dan kepala bagian atasnya saja yang berada di permukaan air, yang terkadang orang berfikir bahwa itu adalah monster berleher panjang. |
Saya pun mencoba membandingkan foto objek yang diduga Mokele-mbembe dengan foto gajah yang sedang berenang.
Foto sebelah kiri adalah objek yang diduga mokele-mbembe sedangkan foto sebelah kiri adalah foto gajah ketika sedang berenang |
Karena masih penasaran dengan foto di atas, saya pun mencoba memperjelas kembali foto di atas dan hasilnya seperti berikut ini :
Foto objek yang diduga Mokele-mbembe setelah diperjelas |
Dari foto di atas, terlihat bentuk seperti seekor gajah yang sedang berenang, di mana bagian tubuh dan kaki gajah berada di bawah permukaan air, sedangkan bagian kepala atas dan belalai berada di atas permukaan air.
Mungkin bagian kepala dan belalai itulah yang sering disalahartikan sebagai Mokele-mbembe.
Coba bandingkan foto tersebut dengan foto seekor gajah yang sedang berenang di bawah ini, apakah mirip dengan gambar di atas ?
Atau foto di bawah ini :
Jadi, sebenarnya makhluk apakah yang mendiami sungai di Kongo dan Danau Tele ini, apakah benar makhluk tersebut adalah seekor dinosaurus yang selamat dari kepunahan, atau kesalahan identifikasi dari binatang seperti kuda nil, badak atau gajah, yang beralasan karena ketidaktahuan mereka tentang spesies binatang berukuran besar yang tinggal di Afrika ketika zaman tersebut.
Bagaimanapun, keberadaan Mokele-mbembe ini masih misterius dan sama seperti makhluk cryptid lainnya, di mana banyak orang yang mengaku pernah melihatnya, tetapi tidak disertai dengan bukti kuat mengenai kebenaran dari apa yang mereka katakan.
Keberadaan Mokele-mbembe adalah salah satu misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.
(Sumber : Wikipedia)
Sayang sekali tidak ada ekpedisi lebih lanjut karena monster ini kalah populer dari loch ness dan juga hutannya yg sgt berbahaya karena bnyak binatang berbisa.
ReplyDelete