Emela-Ntouka adalah makhluk legendaris yang berasal dari wilayah Likoula, Afrika Tengah. Dalam bahasa lingala, nama ini mempunyai arti "pembunuh gajah".
Selain nama Emela-Ntouka, makhluk ini juga memiliki nama lain seperti Aseka-moke, Ngamba-namae, Njago-gunda, dan Chipekwe.
Makhluk ini pertama kali disebutkan pada tahun 1954, dalam sebuah artikel di jurnal mamalia yang ditulis oleh Likoula Lucien Blancou.
Dia mengatakan bahwa Emela-Ntouka ini berukuran lebih besar dari seekor kerbau dan tinggal di seluruh rawa di wilayah Likoula.
Menurut penduduk sekitar, ketika merasa terganggu, makhluk ini dapat membunuh seekor gajah, kerbau dan kuda nil.
Lucien Blancou |
Lucien Blancou juga mengatakan bahwa makhluk ini dianggap sebagai binatang paling berbahaya.
Makhluk ini dikatakan termasuk binatang teritorial, di mana makhluk ini memiliki sifat menguasai suatu daerah tertentu. Oleh karena itu, jika makhluk lain memasuki daerah kekuasaannya, Emela-Ntouka akan merasa terganggu dan tidak segan untuk membunuhnya.
Suku Pigmi akan merasa takut jika berada di kawasan yang diduga merupakan tempat tinggal dari Emela-Ntouka.
Ilustrasi Emela-Ntouka |
Emela-Ntouka diduga mempunyai ukuran sebesar African bush elephant (tinggi gajah ini hampir mencapai 4 meter), berwarna abu-abu atau kecoklatan, memiliki ekor yang panjang, memiliki kaki yang kuat untuk menopang tubuhnya yang besar dan memiliki tanduk tunggal yang panjang di kepalanya (lebih tepatnya di moncongnya).
Makhluk ini diklaim mengeluarkan dengusan atau geraman, dan memakan tanaman yang bernama "malombo".
Roy P.Mackal memegang tumbuhan Malombo |
Emela-Ntouka diduga menghuni perairan dangkal yang luas di rawa dan danau yang ada di lembah sungai Kongo, terutama di rawa Likoula di wilayah Republik Kongo.
Pada tahun 1981, saat Roy P.Mackal mencari Mokele-mbembe di Kongo, dia juga mengumpulkan laporan tentang Emela-Ntouka.
Penduduk asli di wilayah rawa Likoula mengatakan kepadanya bahwa makhluk ini (Emela-Ntouka) akan menanduk gajah dengan tanduknya.
Mackal kemudian menduga bahwa Emela-Ntouka adalah sejenis centrosaurus.
Ilustrasi dari Centrosaurus |
Dia juga berspekulasi, apakah mungkin ada spesies baru dari badak di daerah Kamerun, khususnya di daerah Kongo ?
Pada sekitar tahun 1930, dikabarkan seekor Emela-Ntouka terbunuh di dekat Dongou, sebuah tempat yang berada di Likoula, Kongo.
Sebuah Episode dari New Zealand Documentary World Mystery mengatakan bahwa mereka berhasil mewawancarai seseorang yang mengaku telah menemukan Emela-Ntouka yang telah mati.
Dia juga mengklaim masih memiliki tanduk dari makhluk tersebut. Tetapi sayangnya walaupun wawancara tersebut berhasil difilmkan, sampai sekarang episode ini tidak pernah disiarkan.
Spekulasi yang paling populer mengenai identitas asli Emela-Ntouka adalah sejenis ceratopsian.
Mereka percaya bahwa wilayah Kongo merupakan tempat bagi dinosaurus yang masih hidup, termasuk Mokele-mbembe dan Mbielu-Mbielu (makhluk yang mirip dengan stegosaurus).
Ceratopsian |
Tetapi fosil ceratopsian tidak ditemukan di sekitar wilayah Afrika, yang menegaskan bahwa mereka tidak hidup di sana.
Yang lainnya mengatakan bahwa ciri-ciri Emela-Ntouka lebih mirip dengan elasmotherium.
Elasmotherium merupakan genus badak berbulu wol yang bertanduk satu, yang memiliki tinggi 2 meter dengan panjang 6 meter dan panjang tanduknya sekitar 2 meter dengan berat mencapai lebih dari 5 ton.
Elasmotherium termasuk makhluk yang sudah punah dan sering kali disebut badak raksasa.
Elasmotherium |
Perbandingan ukuran elasmotherium dengan seekor gajah di bawah ini menunjukan bahwa sangat mungkin sekali bagi seekor elasmotherium untuk membunuh seekor gajah menggunakan tanduknya yang panjang.
Perbandingan ukuran seekor gajah dengan elasmotherium |
Berbeda dengan pendapat di atas, ahli cryptozoologist, Loren Coleman mengatakan bahwa Emela-Ntouka bukanlah sejenis ceratopsian, tetapi lebih menduga kepada jenis spesies baru dari badak semi-akuatik.
Badak Semi Akuatik |
Sementara itu, pada tahun 2005 seorang ahli cryptozoologist Prancis, Michel Ballot pergi ke wilayah Kamerun Utara yang berbatasan dengan Afrika Tengah untuk mencari binatang air yang tidak diketahui.
Ketika dia sedang mengunjungi desa setempat, dia melihat sebuah ukiran kayu dengan bentuk yang aneh.
Ukiran tersebut memperlihatkan seekor binatang dengan empat kaki, ekor yang panjang dan tanduk panjang yang terdapat di hidungnya.
Ukiran pertama yang ditemukan Michel Ballot |
Selain ukiran di atas, dia juga menemukan ukiran lain dengan bentuk yang bisa dibilang sama, yang membedakannya adalah kedua ukiran tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda dengan pencipta yang berbeda pula.
Ukiran kedua yang ditemukan Michel Ballot |
Meski ukiran tersebut memperlihatkan seekor makhluk yang belum pernah dilihat dan teridentifikasikan sebelumnya, beberapa orang yakin jika ukiran tersebut merujuk kepada makhluk cryptid setempat yaitu Emela-Ntouka.
Ilustrasi Badak Prasejarah |
Beberapa cryptozoologist berpendapat bahwa kemungkinan binatang yang sering disebut Emela-Ntouka ini bisa jadi seekor dinosaurus yang masih hidup atau sejenis mamalia semi-akuatik berukuran besar.
Karena adanya beberapa kemiripan dengan badak, beberapa menduga bahwa Emela-Ntouka adalah badak prasejarah raksasa, di mana agar dia bisa bertahan hidup (di Afrika), dia menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.
(Sumber : cryptidz.wikia, Wikipedia)
No comments:
Post a Comment